Gambar disini
MATKUL 3
Analisis Laporan
Keuangan
Analisa Laporan Keuangan terdiri
dari dua kata Analisa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata
ini maka kita dapat menjelaskannya dari arti masing-masing kata. Kata analisa
adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.
Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana). Kalau
dua pengertian ini digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190).
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190).
Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.
Menganalisis laporan keuangan, berarti melakukan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut (Dwi Prastowo, 2002:52).
Untuk membantu pembaca dalam
menafsirkan data bisnis, laporan keuangan biasanya disajikan dalam bentuk
komparatif. Laporan komparatif adalah laporan keuangan yang disajikan
berdampingan untuk dua tahun atau lebih (Simamora, 2003:515). Melalui laporan
keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi
aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/ pendapatan yang telah
dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap
lembar saham perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan dari Analisis Laporan Keuangan
Dari
sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983) adalah
sebagai berikut:
1.
Screening, Analisis dilakukan dengan melihat
secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi
atau merger
2.
Forcasting, Analisis digunakan untuk meramalkan
kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
3.
Diagnosis, Analisis dimaksudkan untuk melihat
kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi,
keuangan atau masalah lain.
4.
Evaluation, Analisis dilakukan untuk menilai
prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-lain
5.
Understanding, Dengan melakukan analisis laporan
keuangan, informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih
luas dan lebih dalam.
Analisa laporan keuangan, merupakan
proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan
sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan
analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih
sederhana.
Analisa rasio keuangan adalah
perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode
tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi.
Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan
dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3
(tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
- 1) Current Ratio = ………………………(1)
- 2) Acid Test Ratio = ….(2)
- 3) Cash Position Ratio = ………………(3)
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang
digunakan. yaitu :
- 1) Total Debt To Equity Ratio= ……………………………………………..(4)
- 2) Total Debt To Total Assets Ratio= ……………………………………………….(5)
- 3) Long Term Debt To Equity= …………………………………(6)
- 4) Long Term Debt To Total Assets = …………………………………..(7)
c . Rasio
Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada
4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
- 1) Return On Equity (ROE)= ………………………….(8)
- 2) Return On Assets (ROA) = ……………………….(9)
- 3) Net Profit Margin= …………………………………….(10)
- 4) Gross Profit Margin = …………………………(11)

No comments:
Post a Comment